Akhlak Murid dalam Perspektif Terjemah Kitab ‘Adabul ‘Alim Wal Muta’allim
Abstract
Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni
keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikirkan dan diangan-angankan terlebih dahulu. Dengan
demikian sudah seharusnya sebagai seorang murid untuk
memahami tentang etika baik yang diperoleh dari pendidiknya
maupun dengan cara membaca buku-buku, salah satunya adalah
kitab terjemah Adabul 'Alim Wal Muta'allim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akhlak
pelajar sebagai pribadi, akhlak pelajar terhadap guru,
akhlak pelajar dalam belajar, dan relevansi akhlak pelajar
dalam buku terjemah ‘Adabul ‘Alim Wal Muta’allim merupakan
karya K.H. Hasyim Asy'ari dengan kondisi saat ini.
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif pembahasan terkait dengan akhlak pelajar dalam
buku terjemah ‘Adabul ‘Alim Wal Muta’allim.
Hasil dari penelitian ini adalah akhlak murid
sebagai pribadi diantaranya: murid harus membersihkan
hati dari penyakit dan kotoran, murid harus memiliki
niat yang baik, murid bersegera dalam belajar dan tidak
menunda-nunda waktu, murid harus menerima apa yang
menjadi bagiannya (qana’ah), murid harus membagi waktu
belajar secara efektif dan murid harus mengurangi makan
dan minum. Akhlak murid kepada guru diantaranya: murid
sebaiknya meluruskan pandangan dan berikhtiar kepada
Allah Swt. Dalam memilih seorang guru, dibarengi dengan
bersungguh-sungguh memperbaiki akhlak dan adab
kepadanya, murid bersungguh-sungguh dalam memilah dan
memilih guru yang memiliki pemahaman syari’at yang kuat
serta dipercaya (karena kealimannya) oleh guru-guru
lain pada masanya.Akhlak murid dalam belajar,
daintaranya: hendaknya murid memulai dengan mempelajari
ilmu (bidang studi) yang hukumnya fardhu 'ain, setelah
mempelajari ilmu yang fardhu 'ain, murid dapat
melanjutkan dengan mempelajari al-Qur'an hingga mampu
membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. Kemudian hal
tersebut relevan dengan nilai-nilai yang tertuang dalam
Sistem Pendidikan Nasional.